Mataram NTB - Merupakan Wujud keberadaan pemerintah dalam memberikan pelayanan yang bertujuan mensejahterakan masyarakat, Kanwil Kemenkumham NTB melalui Balai Pemasyarakatan (Bapas) kelas II Mataram menyelenggarakan pelatihan otomotif bagi Klien (mantan Napi) yang berada di kota Mataram.
Kegiatan yang berlangsung di Kantor Bapas Kelas II Mataram ini bertujuan dalam rangka membina serta memberikan bekal ilmu Khususnya di bidang Otomotif kepada para alumni Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau sering disebut Mantan Napi (Nara Pidana) yang berasal dari Kota Mataram.
"Kegiatan pelatihan Otomotif bagi Klien (Mantan Napi) ini adalah bentuk pembinaan berkelanjutan dari Kemenkumham melalui Bapas dengan tujuan agar Klien mempunyai keterampilan dan kemampuan yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber nafkah pasca bebas dan menjalani kehidupan baru lagi di tengah masyarakat, "ungkap Kepala Balai Pemasyarakatan kelas II Mataram Sudirman di hadapan media, Kamis (07/07) di ruang kerjanya.
Ia juga menjelaskan, kegiatan ini terlaksana berkat kolaborasi antara Bapas kelas II Mataram dengan Balai Latihan Kerja Dalam dan Luar Negeri (BLKDLN) NTB dan BAZNAS Kota Mataram.
Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 20 Juni 2022 hingga 15 Juli 2022 ini, kata Sudirman, dimana BLKDLN NTB menyiapkan instruktur atau pelatih beserta alat perbengkelan untuk melatih (kursus) para klien, dan usai pelaksanaan kegiatan diberikan sertifikat oleh BLKDLN NTB.
Sementara BAZNAS sendiri lanjut Ka. Bapas Sudirman, akan memberikan bantuan berupa peralatan bengkel kepada para klien yang telah lulus dan diberikan sertifikat pada pelatihan tersebut.
"Jadi usai kursus nanti para peserta akan diberikan bantuan alat bengkel oleh BAZNAS Kota Mataram, "jelasnya.
Baca juga:
STTAL Ciptakan Prototipe Drone Dua Media
|
Untuk menjaring peserta kursus / pelatihan sebelumnya Bapas Mataram melalui bagian pembimbingan Kemasyarakatan melakukan Asesmen atau penyeleksian terlebih dahulu terhadap calon Klien agar dapat diikuti oleh klien yang sesuai bidang dalam pelatihan yang dilaksanakan. Dan dari hasil penyeleksian terpilih sebanyak 16 klien (mantan Napi) yang lolos untuk mengikuti pelatihan untuk periode ini.
"Kita seleksi dulu klien yang sesuai bidangnya, jangan sampai tukang kayu diikutkan pelatihan perbaiki mesin motor, "ucap Sudirman sambil kelakar.
Pelatihan (kursus) semacam ini juga rutin dilakukan secara periodik pada semua bidang keahlian, agar para klien yang sudah bebas bermasyarakat tersebut dapat hidup kembali dengan layak sehingga dapat mencegah terulangnya kembali perbuatan - perbuatan yang melanggar Hukum.
Sementara itu salah satu peserta yang ikut dalam pelatihan periode ini I Nengah mengaku sebagai seorang mantan warga binaan tentu butuh ilmu dan kemampuan khusus agar bisa kembali hidup di tengah masyarakat. Oleh karenanya ia merasa berterima kasih atas kegiatan ini.
Menurut I Nengah kegiat kursus mesin kali ini tujuannya agar kami dapat mengenal tekhnologi mesin pada jaman sekarang ini. Harapannya dengan kursus ini dapat menguasai tentang tekhnologi mesin Khususnya Spedamotor.
Disamping itu Dia berharap agar pemerintah bisa membantu pengadaan alat-alat perbekalan saat ini agar kami bisa menjalani hidup baru di masyarakat tanpa mengulangi lagi perbuatannya yang akan membebani bangsa dan negara.
Baca juga:
Pengertian Blog, Struktur Umum dan Jenisnya
|
Zarkasi, selaku Instruktur BLK DLN NTB menyampaikan kegiatan pelatihan ini dibagi dalam 2 sesi yaitu teori dan praktek, dimana saat pemberian teori kegiatan berlangsung di dalam kelas dan praktek berlangsung diluar ruangan.
Materi-materi yang disampaikan dalam pelatihan ini meliputi tentang mesin dan kelistrikan pada Sepeda motor.
"Teori sudah kami sampaikan pada saat awal pelatihan selama 2 hari, dan saat ini masuk kedalam sesi praktek, dimana materi yang kami praktekan saat ini mengenai kelistrikan, "ucap Tutur Zarkasi.
Ia menyampaikan selama ini ke 16 peserta yang mengikuti kursus ini sejauh ini sangat tekun, dengan demikian apa yang disampaikan cepat dipahami oleh seluruh peserta.
"Ya semoga apa yang kami sampaikan ini dapat menjadi modal mereka untuk dapat meneruskan kembali hidup dengan baik di tengah masyarakat, "tutup Zarkasi.(Adb)